Best Practices Nashihah

Best Practice(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi

SMK Negeri 1 Sampang

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan keaktifan peserta didik dan kemampuan berpikir kritis untuk  mencapai tujuan pembelajaran pada mata pelajaran Pelayanan Farmasi materi Informasi Obat melalui penerapan model PBL

Penulis

Durratun Nashihah.S.Si, Apt

Tanggal

 18 Januari 2023

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah

 1.    Cara penggunaan obat yang benar sangat penting sebagai informasi obat yang menunjang tercapainya terapi optimal terhadap pasien, baik diberikan secara langsung maupun tidak langsung.

 2.    Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran terutama pada Pelajaran Informasi obat

 3.    Peserta didik kesulitan dalam memahami cara penggunaan obat yang benar

 4.    Media pembelajaran yang digunakan kurang tepat

 5.    Model dan metode pembelajaran yang digunakan kurang inovatif

Proses pembelajaran pada dasarnya akan berhasil apabila peserta didik terlibat aktif dan mampu berpikir kritis serta kreatif saat menghadapi masalah yang di hadapi dalam pembelajaran. Dalam hal ini, sangat diperlukan penggunaan model dan media pembelajaran yang bisa menyalurkan informasi dengan jelas kepada peserta didik. Perkembangan teknologi juga semakin maju dan perlu di integrasikan dalam pembelajaran agar semakin menarik minat belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang cocok diterapkan pada peserta didik terutama pada mata pelajaran pelayanan farmasi materi informasi obat guna meningkatkan motivasi dan keaktifan  belajar peserta didik adalah PJBL, berikut salah satu jurnal penelitian terkait hal diatas yaitu:

Agustriyanda rossy, dkk. Penerapan model pembelajaran project based learning (pjbl) untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran pemodelan perangkat lunak kelas xi di smkn 4 bandung https://ejournal.upi.edu/index.php/JGrKom/article/view/29480

Penelitian Dharmayani (2021); Dewi (2020); dan Sumarni (2020) menunjukkan bahwa penerapan model PjBL dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa https://oerban.com/potensi-pjbl-dalam-meningkatkan-motivasi-belajar-siswa-dalam-mengerjakan-tugas/#:~:text=Penelitian%20Dharmayani%20(2021)%3B%20Dewi,)%3B%20dan%20Surya%20(2018).

 

Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena :

1.       Sebagian besar  guru belum maksimal dalam menggunakan pembelajaran yang inovatif

2.       Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi guru untuk mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta mengintegrasikannya pembelajaran dengan teknologi.

3.       Praktik pembelajaran ini bisa menjadi referensi dan inspirasi guru-guru         lain    bagaimana  cara mengatasi     permasalahan

4.       Praktek pembelajaran ini ternyata sangat menarik yang dapat meningkatkan keaktifan  dan kemampuan berpikir kritis peserta didik, dan meningkatkan kerja sama dalam menyelesaikan masalah atau project.

Peran dan tanggung jawab saya sebagai guru dalam praktek ini adalah :

Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini adalah sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif dengan menggunakan model, media dan metode pembelajaran yang terintegrasikan dengan teknologi sehingga keaktifan dan hasil belajar siswa dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

Mengarahkan siswa untuk membuat suatu project pembuatan booklet cara penggunaan obat yang benar sehingga siswa dengan secara mandiri mencari tahu informasi yang berkaitan dengan project dan bekerja sama dengan kelompok untuk mencipta produk sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Guru dapat memanfaatkan dan mengarahkan siswa untuk memanfaatkan aplikasi- aplikasi dalam  pembuatan presentasi,buku saku cara penggunaan obat yang benar (project) sehingga hasilnya lebih bagus dan menarik

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Adapun yang menjadi tantangan dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah :

1.  Pentingnya pemilihan metode, model dan media pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan dan kemampuan berpikir kritis siswa sehingga tujuan pembeajaran tercapai. 

2.  Keaktifan peserta didik serta kemampuan berpikir kritis perlu ditingkatkan karena secara tidak langsung dapat mempengaruhi pemahaman tentang cara penggunaan obat yang benar

3.  Sebagian besar peserta didik hanya memanfaatkan teknologi untuk sosial media saja.

Tantangan itu yang menyebabkan seorang guru harus dapat mengembangkan diri melakukan inovasi baik dalam menerapkan model dan metode pembelajaran yang tepat yang dapat mendukung proses pembelajaran dan merangsang siswa untuk percaya diri dan mengenal berbagai aplikasi-aplikasi teknologi yang dapat digunakan dalam mengerjakan project yang diberikan.

Siapa saja yang terlibat?

Guru, siswa kelas XI TF 2, wakil kepala sekolah bagian sarana dan prasarana, kepala perpustakaan terkait pengadaan literatur di sekolah serta  Kepala sekolah sebagai pemberi izin kegiatan.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut:

1.    Pentingnya pemilihan metode, model dan media pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan dan kemampuan berpikir kritis siswa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. 

Guru harus terus belajar dan mendalami materi pedagogik sehingga mampu menentukan penggunaan model, metode, dan media yang tepat sesuai dengan karakteristik KD dn IPK.

2.    Keaktifan peserta didik serta kemampuan berpikir kritis  perlu ditingkatkan karena secara tidak langsung dapat mempengaruhi pemahaman tentang cara penggunaan obat yang benar

Guru menerapkan model pembelajaran PjBL bertujuan dengan meningkatkan keaktifan, berpikir kritis, dan kemandirian peserta didik.

3.    Peserta didik hanya memanfaatkan teknologi untuk social media saja

Guru memotivasi peserta didik untuk memanfaatkan teknologi ke arah yang lebih positif dalam mendukung proses pembelajaran lebih menarik, tidak membosankan dan mudah dipahami

Proses:

Model pembelajaran Project Based Learning akan meningkatkan keaktifan dan kemampuan berpikir kritis serta pemahaman peserta didik pada Pembelajaran, diawali dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Menentukan pertanyaan mendasar pada fase 1 untuk merangsang kemampuan berpikir siswa melalui pengamatan langsung pada video yang ditanyangkan mengenai bahayanya obat apabila digunakan secara tidak benar
  2. Pada fase 2 Peserta didik  membuat desain rancangan projek booklet cara pemberian obat yang benar berdasarkan pertanyaan pemantik yang akan dikerjakan siswa secara berkelompok.
  3. Pada fase 3 menyusun penjadwalan tentang projek dan menjelaskan tata cara pengerjaan LKPD, dan melakukan kajian literatur terkait project booklet yang diberikan
  4. Fase 4 memonitor perkembangan sesuai dengan prosedur pada fase sebelumnya. Pada fase ini diharapkan siswa secara mandiri dan kreatif dalam mengerjakan proyek di LKPD.
  5. Fase 5 penilaian hasil dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan presentasi hasil proyeknya dan ditanggapi oleh siswa lain dan mengumpulkan project yang berupa buku saku.
  6. Pada fase 6 evaluasi pengalaman berisi mengenai penguatan dan cerita pengalaman siswa dalam belajar

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan adalah

1.   Pemilihan model pembelajaran inovatif yaitu PJBL, yang berpusat pada peserta didik sangat membantu dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan menumbuhkan berfikir kritis peserta didik terlihat dari persentasi kelompok, tanggapan dan jawaban pada saat pembelajaran di kelas

2.   Dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa dan berani mengutarakan pendapatnya dalam proses pembelajan, baik itu ketika bertanya atau dalam memberikan diskusi

Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif ?

Hasil kegiatan pembelajaran cukup efektif. Hal ini bisa dilihat setelah aksi PPL yaitu cara berpikir kritis, dan keaktifan siswa serta pemahaman terhadap materi inforasi obat meningkat. Mereka  juga saling bekerja sama dengan teman kelompoknya untuk menghasilkan project yang terbaik dan maksimal,  setelah itu peserta didik dengan antusias menyajikan hasil karya mereka perkelompok.hasil pemahaman siswa juga meningkat dengan nilai rata rata 80, 8 Siswa mendapatkan nilai 100, 10 siswa mendapatkan nilai 80 dan 4 siswa mendapatkan nilai 60, untuk nilai yang sudah diatas KKM, diberikan soal pengayaan dan yang kurang dari KKM diberikan remedial

hal ini tidak lepas dari penggunaan model pembelajaran PJBL, metode yang bervariatif serta media TPACK ( PPT, Video, Canva, google form) yang sesuai dengan karakter materi dan IPK sehingga meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran.

 

Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan.

1.    Rekan sejawat

a.    Mendukung penerapan media pembelajaran berbasis IT yang digunakan guru dalam mengajar sesuai dengan karakteristik peserta didik sehingga peserta didik mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru.

b.    Mendukung model pembelajaran, metode dan strategi yang  berpusat pada peserta didik sehingga dapat memacu peserta didik untuk berpikir kritis.

2.    Peserta didik

Sebagian besar respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran informasi obat dengan model pembelajarn PJBL adalah sangat senang dan antusias dilihat dari lembar refleksi yang diisi peserta didik diakhir pembelajaran, Peserta didik memberikan refleksi bahwa metode dan model pembelajaran yang digunakan sangat menyenangkan, asyik dan menantang untuk dilaksanakan 

Faktor pendukung keberhasilan

1.    Warga sekolah

Dukungan dari Bapak Kepala  sekolah,  Bapak/Ibu  Guru  sangat berarti dalam proses pembelajaran ini.

Guru (saya pribadi)

Selalu berusaha memotivasi diri sendiri agar dapat meningkatkan kompetensi baik dalam teknologi maupun dalam mengelola pembelajaran terutama dalam pemilihan media, model dan metode pembelajaran yang inovatif sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.

2.    Peserta didik

Peserta didik sangat mendukung pembelajaran yang menggunakan media dan model pembelajaran yang inovatif oleh guru. Dengan model pembelajaran PJBL ini, mereka dapat mengekplorasi diri berpikir kritis dalam pembuatan projek yang diintegrasikan dengan teknologi sehingga apat menghasilkan booklet yang bagus dan menarik untuk dibaca sehingga  hasil pembelajaran bisa optimal.

Pembelajaran dari proses keseluruhan tersebut.

Pembelajaran yang bisa diambil adalah guru harus lebih kreatif dan inovatif memilih model dan media pembelajaran agar pembelajaran menjadi gampang, menantang, dan menyenangkan sehingga dapat mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran yang nantinya berdampak pada peningkatan hasil belajar dan tujuan pembelajaran akan tercapai.


Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *